Jumat, 13 Mei 2011

ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DALAM PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI

ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DALAM PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI

SENGKETA KONSTRUKSI
Sengketa konstruksi adalah sengketa yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan suatu usaha jasa konstruksi antara para pihak yang tersebut dalam suatu kontrak konstruksi yang di dunia Barat disebut construction dispute. Sengketa konstruksi yang dimaksudkan di sini adalah sengketa di bidang perdata yang menurut UU no.30/1999 Pasal 5 diizinkan untuk diselesaikan melalui Arbitrase atau Jalur Alternatif Penyelesaian Sengketa. (Nazarkhan Yasin. 2004, Mengenal Klaim Konstruksi dan Penyelesaian Sengketa Konstruksi).

PENYELESAIAN SENGKETA
Sengketa konstruksi dapat diselesaikan melalui beberapa pilihan yang disepakati oleh para pihak yaitu melalui :
• Badan Peradilan (Pengadilan);
• Arbitrase (Lembaga atau Ad Hoc);
• Alternatif Penyelesaian Sengketa (konsultasi, negosiasi, mediasi, konsilisasi).

1. Penyelesaian Sengketa Melalui Pengadilan
Penyelesaian sengketa melalu pengadilan, kurang disukai dan diminati oleh para pelaku jasa konstruksi karena waktu penyelesaiannya terlalu lama, apalagi bila terjadi Peninjauan Kembali. Hal ini diungkapkan oleh Prof. Dr.Sudargo
Gautama dalam bukunya Undang Undang Arbitrase Baru, 1999 hal 2-4 sebagai berikut:
“Dunia dagang, terutama Internasional selalu ”takut” untuk berperkara dihadapan badan-badan peradilan. Ini berlaku untuk tiap sistem negara, baik negara yang maju maupun masih berstatus negara berkembang. Para pedagang umumnya takut untuk berperkara bertahun-tahun lamanya. Keadaan ini dirasakan disemua negara. Tetapi lebih-lebih lagi dalam keadaan sistem peradilan di negara kita, berperkara bisa berlarut-larut, artinya bisa bertahun-tahun lamanya.

2. Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase
Kata arbitrase berasal dari kata arbitrare (Latin), arbitrage (Belanda), arbitration (Inggris), schiedspruch (Jerman), dan arbitrage (Peracis), yang berarti kekuasaan untuk menyelesaikan sesuatu menurut kebijaksanaan atau damai oleh artbiter atau wasit.
Arbitrase merupakan salah satu metode penyelesaian sengketa. Sengketa yang harus diselesaikan tersebut berasal dari sengketa atas sebuah kontrak dalam bentuk sebagai berikut (Harahap, Yahya, Arbitrase, Pustaka Kartini, Jakarta, 1991).
a. Perbedaan penafsiran (disputes) mengenai pelaksanaan perjanjian, berupa:
• Kontroversi pendapat (controversy);
• Kesalahan pengertian (misunderstanding);
• Ketidaksepakatan (disagreement);
b. Pelanggaran perjanjian (breach of contract), termasuk di dalamnya adalah:
• Sah atau tidaknya kontrak
• Berlaku atau tidaknya kontrak
c. Pengakhiran kontrak (termination of contract);
d. Klaim mengenai ganti rugi atas wanprestasi atau perbuatan atau melawan hukum.







Tabel 1.1 Sisi Baik dan Sisi Positif Dari Alternatif Penyelesaian
No Alternatif
Penyelesaian
Sengketa Sisi Baik Sisi Lemah
1. Badan Pengadilan • Menerapkan Norma Publik
• Ada precedent
• Deterrence effect
• Keseragaman
• Independensi
• Putusan Mengikat
• Keterbukaan
• Dapat Dieksekusi
• Melembaga
• Pendanaan secara publik • Mahal
• Memakai lawyer sehingga merekatidak terkontrol
• Keputusan tidak terduga
• Tidak ahli substansi
• Menunda-nunda
• Banyak butuh Waktu
• Masalah diredefinisi dan
• Dipersempit
• Ganti rugi terbatas
• Tidak ada kompromi
• Polarisasi cenderung bermusuhan
2. Arbitrase • Privacy Forum dikontrol para pihak
• Dapat dieksekusi
• Cepat
• Ahli
• Ganti rugi tailormade
• Dapat Dipilih Norma yang sesuai • Tidak ada norma public
• Tidak ada precedent
• Tidak ada keseragaman
• Kurang berkualitas
• Dibebani oleh legalisasi yang semakin banyak
3. Mediasi/
Negosiasi • Privacy
• Forum dikontrol para pihak
• Merefleksi kepentingan dan prioritas para pihak
• Mempertahankan kelanjutan hubungan para pihak
• Fleksibel
• Putusan yang terintegrasi
• Tertuju pada masalah dasar
• Menjadi pendidikan terhadap para pihak
• Putusan cenderung dijalankan oleh para pihak • Kurang kemampuan untuk memaksa partisipasi para pihak
• Tidak mengikat
• Kurang terbuka
• Tidak ada kewenangan eksekusi
• Tidak ada jaminan due process
• Hasil tidak adil jika skill tidak seimbang (dalam negosiasi)
• Sukar dieksekusi
• Hasil menjadi tidak penting
Tidak ada aplikasi/ perkembangan
Contoh Kasus :
KASUS TANAH ABANG
(Vibizdaily - Nasional) Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait robohnya bangunan tambahan di jembatan Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. Hari ini, polisi menjadwalkan pemeriksaan terhadap kontraktor pembangunan proyek di gedung Metro Tanah Abang tersebut.
"Hari ini kita sudah layangkan surat pemanggilan terhadap dua saksi dari subkontraktor," kata Kepala Satuan Keamanan Negara AKBP Daniel Bolly Tifaona saat dihubungi wartawan, Senin(28/12/2009).
Namun, karena kedua saksi tersebut berhalangan hadir, maka pemeriksaan akan dilakukan Rabu (30/12). "Karena yang satu lagi di Bangkok dan yang satunya sakit, jadi kita kirim lagi surat pemeriksaan untuk Rabu," katanya.
Bolly mengatakan, sejauh ini pihaknya telah memeriksa delapan saksi di antaranya buruh, kepala proyek dan masyarakat yang meyaksikan peristiwa tersebut. Namun hingga kini, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
"Belum, kita kumpulkan dulu saksi-saksi. Kita belum bisa menyimpulkan siapa tersangkanya. Tapi harus ada tersangka karena situasi kemarin bukan karena force majure misalnya karena gempa, itu kan lain," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bangunan toilet di atas jembatan Metro Tanah Abang ambruk pada Rabu (23/12) lalu. Empat orang tewas akibat tertimpa reruntuhan bangunan tersebut. Sementara 12 orang lainnya luka-luka.
(rs/RS/dtc)

istilah istilah di dunia sipil

Construction Material
All materials, elements and components used for the construction of projects that are incorporated in the final constructed product.
Seluruh bahan, elemen dan komponen yang digunakan dalam proyek konstruksi yang disatukan menjadi produk akhir konstruksi

Cost Budgeting
Allocating cost estimates to individual project components.
Alokasi dana yang diperkirakan untuk komponen-komponen proyek

Cash Flow
The amount of cash being received and expended by a business, which is often analyzed into its various components.

Profit
  • A profit, in the law of real estate, is a nonpossessory interest in land similar to the better-known easement, which gives the holder the right to take natural resources such as petroleum, minerals, timber, and wild game from the land of another
    en.wikipedia.org/wiki/Profit_(real_estate)

Performance
  • operation: process or manner of functioning or operating; "the power of its engine determine its operation"; "the plane's operation in high winds"; "they compared the cooking performance of each oven"; "the jet's performance conformed to high standards"
Profesionalisme
Site Plan
A plan, prepared to scale, showing accurately and with complete dimensions, the boundaries of a site and the location of all buildings, structures, uses, and principal development features proposed for a specific parcel or parcels of land.

Fondasi
*  Fondasi (arsitektur), bagian dari struktur bangunan yang berfungsi untuk menahan berat bangunan ke permukaan

Dewatering
Removing excess water from contaminated soil, sediment, or other material, thus reducing the mass and volume of material that needs to be disposed of. The excess water may or may not need to be separately treated.

Basement
The usable portion of a building which is below the main entrance story and is partly or completely below grade.

Column

In architecture and structural engineering, a column is that part of a structure whose purpose is to transmit through compression the weight of the structure. Other compression members are often termed columns because of the similar stress conditions. Columns can be either compounded of parts or made as a single piece. Columns are frequently used to support beams or arches on which the upper parts of walls or ceilings rest.

Balok

A wooden or metal case enclosing one or more pulleys and having a hook, eye, or strap by which it may be attached.

Slab
block consisting of a thick piece of something
wordnet.princeton.edu/perl/webwn

Flexible Pavement
A pavement structure which maintains contact with and distributes loads to the subgrade. The base course materials rely on aggregate interlock, particle friction, and cohesion for stability.
www.uni-groupusa.org/glossary.htm
Concrete Pavement
A driving surface made from Concrete.
www.dot.state.mn.us/d1/construction/constterms.html

Wharf
A man-made structure bonding the edge of a dock and built along or at an angle to the shoreline, used for loading, unloading, or tying up vessels.

Jetty
A structure usually projecting out into the Sea at the mouth of a river for the purpose of protecting a navigational channel, a harbor or to influence water currents.
www.stripers247.com/glossary.htm

Break Water
breakwater: a protective structure of stone or concrete; extends from shore into the water to prevent a beach from washing away

Lining
Materials used to finish the inside surface of the tunnel. The inital supports and preliminary liner are placed as the tunnel is being excavated. These help stabilize the interior surface. Shotcrete may be sprayed on as a preliminary liner. Later, additional coatings may be applied or other types may be used such as prefabricated steel or concrete panels, rock bolting, steel ribs and wood lagging, or masonry. Waterproofing liners are also used.

Abutment
Part of a structure which supports the end of a span or accepts the thrust of an arch; often supports and retains the approach embankment.

Girder
A horizontal structure member supporting vertical loads by resisting bending. A girder is a larger beam, especially when made of multiple metal plates. The plates are usually riveted or welded together.

Pile Cap
a concrete footing for a pier or an abutment supported on piles or the concrete below the pile tops when footing reinforcing steel is placed completely above the piles. See also cap and pier cap

SUBBASE - The layer or layers of specified material of designed thickness placed on a subgrade to support a base course.
SUBGRADE - The existing site soil upon which the pavement structure is constructed.

Titik air yang tak lagi bening…

Sejak jaman prasejarah pun manusia diketahui telah tinggal di kawasan yang berada dekat sumber air maupun sungai sungai, betapa terlihat sekali kebutuhan manusia akan air bagi kehidupannya.
Tak hanya air yang mengalir, air yang terkandung di tubuh tumbuhan yang manusia makan termasuk salah satunya..
Air pula lah yang digunakan para muslim untuk mensucikan diri..
         
          Ya…
Air yang bening, terlihat suci
Air yang bening seolah terus menyegarkan dahaga..
Air yang menopang kehidupan

Begitu tergantungnya manusia akan air ternyata tak cukup untuk membuat kita sadar bahwa sepatutnya kita menjaga kelestarian air..
Sekarang yang seringkali kita jumpai adalah titik titik air yang tak lagi bening,
Saluran saluran hingga sungai sungai dipenuhi titik titik air yang kotor, penuh pencemaran, sungai sungai bagai bak sampah panjang yang mengalir, air waduk tercemar limbah limbah ternak ikan yang berlebihan..

Apakah pernah kita bayangkan jika air yang keluar dari kran kran dirumah kita telah berwarna serupa dengan yang kita temui di saluran dan sungai sungai yang tercemar tersebut?hijau?hingga berwarna kehitaman?
 Apakah pernah kita telusuri dan kita bayangkan bahwa sawah sawah yang ditanami pada yang kemudian menjadi beras yang kita masak dan makan setelah menjadi nasi adalah sawah yang di aliri air dari waduk atau sungai yang tercemar itu?

Rasanya tak kan mungkin kita dengan acuh hanya berdiam diri dan mnyerahkan semua permasalahan pada pemerintah dan ahli ahli..

Kawan kawanku ditanah air Indonesia yang tercinta melalui tulisan yang sangat singkat ini saya mencoba mengingatkan dan mengajak kawan kawan untuk sadar akan pentingnya kelestarian air
Sedikit hal kecil yang kita lakukan dapat saja berdampak besar..
Tengoklah sungai sungai itu…
Patutkah kita biarkan mereka terus dicemari?
Lalu apa yang bisa kita lakukan atas hal tersebut

Kawan kawanku yang saya yakini memiliki pendidikan yang baik dan tingkat kesadaran yang tinggi..mulailah dari diri sendiri untuk
Ø  Tidak membuang sampah sembarangan terutama di salurah selokan, sungai/kali
Ø  Tidak membuang2 buang air minum
Ø  Mencuci dan mandi dengan air secukupnya
Ø  Menutup keran jika tidak memakai air
Ø  Menampung air hujan dan membuat biopori dihalaman rumah..
Ø  Mengingatkan sebanyak mungkin orang untuk melakukan hal serupa